Sunday, March 15, 2009

Apa Dah Jadi Dengan Ariel Sharon



Pada masa 2001-2006, siapa tak kenal Ariel Sharon? Ia adalah Perdana Menteri Israel yang sangat "agresif", kebijakannya dianggap mampu memperluas Israel sekaligus melindungi kepentingan bangsa Yahudi di dunia internasional. Yang paling jahat dari Sharon adalah Tragedi Shabra Shatila.

Ia dikenal dengan nama “Pembunuh Shabra Shatila” (The Butcher of Shabra Shatila). Peristiwa pembunuhan sedih pada 16 September 1982 itu, terjadi di kaem penempatan Shabra Shatila. Selama dua hari, militan Kristien diberi kebebasan oleh Israel (melalui komando Sharon) untuk membunuh bangsa Muslim Palestina. Lebih dari 2000 Muslim –kebanyakan wanita dan anak-anak— terbunuh akibat peristiwa itu.

Sharon juga bertanggung jawab pada tragedi pembunuhan Qibya pada 13 Oktober 1953 di mana 96 orang Palestina tewas oleh Unit 101 yang dipimpinnya. Kerana kedajalan yang berterusan beliau digelar"Tukang bunuh dari Beirut."

Pada Januari 2006, Sharon terkena serangan stroke dan kemudian digantikan sementara oleh Ehud Olmert. Jika bukan kerana sakit, maka warga Israel niscaya tidak akan pernah berhenti melupakanya sebagai pemimpin mereka.

Sejak saat itu, ia koma tak sedarkan diri. Doktor Israel mengatakan Sharon mengalami stroke haemorrhage (perdarahan otak) yang berat.Sejak saat itu, ia berada dalam keadaan mati tidak, hidup pun tidak. Ia dirawat di Rumah Sakit Chim Sheba, dekat Tel Aviv.

Selama tiga tahun, Sharon berada di rumah sakit. Sakit Sharon ini di luar diagnosis doktor manapun. Doktor sudah menjalani berbagai operasi, namun tidak satupun berhasil, bahkan semakin menjadi misteri. Kerana waktu yang lama, dan perawatannya menelan belanja besar, Kementerian Kesihatan Israel menyampah, dan hilang kesabaran.

Mereka mengeluarkan surat laporan kesihatan Ariel Sharon kepada pemerintah Israel. " kami tidak mengerti mengapa negara harus menanggung perubatan Ariel Sharon.

Setiap tahun, pemerintah Israel mengeluarkan dana 1,5 sampai 2 juta shekel untuk mengurus Sharon.

Reaksi warga Israel pun ternyata sama dengan sikap hospital. Mereka tampaknya tidak peduli dengan nasib mantan pemimpinnya itu.

Padahal selama berpuluh tahun, Ariel Sharon merupakan pemimpin poitik dan militer kebanggaan Israel.

Jasanya sebagai Perdana Menteri dan Jeneral Angkatan Bersenjata selama 30 tahun, hilang begitu saja! (sa/yn

No comments:

PUSTAKA